Info Education. Diberdayakan oleh Blogger.

SEJARAH MASTURBASI

awal munculmya aktivitas seksual ang dikenal dengan istilah onani atau masturbasi. Onani, yang berasal dari nama Onan, dipakai untuk menggambarkan aktivitas seksual yang ditujukan untuk memberikan kepuasan dengan memberikan rangsangan oleh diri sendiri (autoerotism) atau dapat juga saling memberikan rangsangan seksual pada alat kelamin untuk mencapai kepuasan, yang dikenal dengan mutual masturbation.

Hingga sekarang, aktivitas seperti ini masing mengandung perdebatan, apakah layak atau tidak.
Beberapa pakar seks menilai, masturbasi adalah cara mencapai kepuasan seksual yang aman, karena sudah pasti dapat terhindar dari penyakit seks menular. “Masturbasi lebih menguntungkan dari sisi kesehatan dibandingkand engan jajan seks di lokalisasi,” kata Leila Ch budiman, seorang konsultan psikologi, seperti dikutip Kompas Online.
Masturbasi juga merupakan sebuah cara untu menghilangkan ketegangan. Masturbasi adalah hal alamiah bagi mahluk hidup sebagai sebuah sarana untuk menghilangkan ketegangan dan pemenuhan kebutuhan seksual,” ujar Profesor Peter Lim, seorang ahli urology kepada Newman Magazine. Faktanya, menurut Lim, masturbasi baik bagi kesehatan. “Selama masa kesuburan, jika produksi sprema proa tidak dikeluarkan secara teratur, kualitas sperma tersebut akan memburuk dan hal ini tak cukup baik bagi kesehatan seorang pria,” kata Lim menjelaskan.
Penjelasan Lim didukung hasil penelitian Graham Giles dari Cancer Council Victoria Melbourne, Australia. Kesimpulan penelitian yang dipublikasikan di Majalah New Scientist itu menyebutkan, makin sering seorang pria melakukan masturbasi, terutama di usia muda, memperkecil resiko kena kanker prostat. Kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang menyerang pria di atas usia 50 tahun. Data yang dipublikasikan menunjukkan bahwa penyakit ini telah membunuh 500.000 laki-laki setiap tahun.
Para peneliti melakukan riset terhadap 2.338 pria Australia, untuk mengetahui kebiasaan seks mereka dibandingkan dengan kemungkinan terkena kanker prostat. Dari jumlah tersebut, 1.079 responden telah didiagnosa menderita kanker prostat. Laki-laki yang ejakulasi lebih dari lima kali seminggu pada usia 20-50 tahun, risiko terkena kanker prostat semakin kecil. Keluarnya sperma secara teratur memungkinkan kelenjar kelamin menjadi bersih dan tidak tersumbat.
Sebuah buku yang berjudul Onana, yang ditulis Samuel August Tissot pada pertengahan abad ke 18, menguraikan beragam penyakit yang dapat timbul akibat masturbasi. Gaung dari buku ini sungguh luar biasa. Sampai dengan saat ini, pada masyarakat berkembang, dapat menyebabkan kelumpuhan, impotensi, mandul, sampai psikosomatis.
Mitos itu sudah dianggap benar di mata masyarakat. hal ini pula yang membuat orang kemudian ragu dan dilematis untuk mengakui secara jujur telah melakukan masturbasi. Profesor Lim, kepada Newman Magazine, kembali menceritakan pengalamannya di Singapura. “Banyak pasien saya datang dan mengatakan, ’saya terlalu sering masturbasi dan mengalami ejakulasi dini’,” cerita Profesor Lim.
Munculnya anggapan seperti itu dimasyarakat pun tidak bisa disalahkan. Aktivitas seksual seperti masturbasi masih dilihat sebagai hal yang tabu dan tidak pantas dilakukan. Kelompok agamawan menilai bahwa hal tersebut adalah dosa. Kondisi ini menyebabkan mitos seputar masturbasi terus dipelihara hingga saat ini.
Mitos tentang masturbasi, menurut para dokter, tidaklah tepat. Bahkan, menurut Dr. Paul Tan, tak hanya pria, masturbasi yang dilakukan oleh wanita yang mengarah pada orgasme adalah hal yang sehat. “wanita yang memendam hasrat seksual dan membiarkan dirinya meledak tanpa orgasme menyebabkan penyumbatan krosis di daerah pinggul,” kata ginekologis Peter Tan.
“Ketika seorang wanita terangsang secara seksual, maka akan mengalir menuju daerah panggul. Jika tercapai orgasme, darah akan mengalir ke sel-sel diseputar panggul,” kata dokter Tan. Ia kemudian melanjutkan, “saat tidak terjadi orgasme, maka darah akan menumpuk dan terasa penat. “Kondisi ini, menurut dokter Tan, bila berlangsung lama dapat menyebabkan wanita kehilangan libido seks.
Penasihat Singapore Planned Parenthood Association ini menolak jika ia disebutkan menyarankan seserang wanita melakukan masturbasi. “Saya tidak sedang mengatakan bahwa wanita seharusnya bermasturbasi, tapi saya ingin menegaskan bahwa seorang wanita yang melakukan masturbasi jauh lebih menikmati seks dari pada wanita yang frigid,” ucap Tan. Ahli ginekologi ini juga menjelaskan bahwa pilihan untuk tidak melakukan masturbasi pun adalah sebuah pilihan yang benar, karena pilihan tersebut diambil atas dasar keyakinan bahwa tindakan itu benar.
Meskipun masih terus mengundang perdebatan di kalangan pemuka agama dan tokoh masyarakat, pada kenyataannya masturbasi juga memberikan keuntungan tersendiri secara sosial. Hasrat seksual yang tak kesampaian dapat memicu tindakan yang tak sehat secara sosial, seperti pemerkosaan, kriminalitas dan bentuk-bentuk pelecehan seksual.
Pendapat para dokter, yang menyebutkan bahwa masturbasi adalah hal yang baik bagi kesehatan, bukanlah sesuatu yang baru. Namun, tak serta merta membuat aktivitas seks ini kemudian menjadi sesuatu yang lumrah. Realitas bahwa manusia hidup dalam sebuah tatanan sosial dengan norma agama dan etika membuat masturbasi mempunyai nilai ambivalensi. Dan, karena sifatnya yang ambivalen, maka masturbasi harus dilihat hitam putih. Melakukan masturbasi harus dilihat sebagai sebuah pilihan yang dewasa dan bertanggung jawab. Tanpa itu, orang akan terys terjebak dalam kegelisahan dan rasa bersalah, karena masturbasi akan terus menjadi perdebatan sepanjang secara peradaban manusia.

0 komentar:

About

INFO SEX EDUCATION
Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
saya hanya orng biasa yg mempunyai rasa ingin tau yg besar
Lihat profil lengkapku